Perbedaan Nabi Dan Rasul
Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Terkadang benar hadir perbedaan antara nabi serta rasul. Ulama mengatakan bahwa nabi yaitu adalah yg diberi wahyu oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala dgn salahsatu syari’at akan tetapi tdk diperintah tuk menyampaikannya, namun mengamalkannya sendiri tanpa ada kewajiban tuk menyampaikannya. Sedangkan rasul yaitu seorang yg mendapatkan wahyu dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala dgn suatu syari’at lalu ia diperintahkan tuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul mesti nabi, akan tetapi tidak setiap nabi itu rasul. Jadi para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul.
Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat melainkan dengan seizin Alloh
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Segenap rasul-rasul itu dikisahkan oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an serta segenap lainnya tidak dikisahkan. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yg artinya: “Dan sebetulnya sudah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka nyata yg Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yg tdk Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat tetapi dgn seizin Alloh”. (QS: Ghafir : 78)
Bertolak dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap nabi yang disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah juga sebagai rasul.
Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Rasul-rasul yg ada tidak mempunyai keutamaan yg sama, Alloh Subhanahu wa Ta’ala sudah berfirman, yang artinya: “Rasul-rasul itu Kami lebihkan segenap (dari) mereka atas segenap lainnya. Di antara mereka ada yang Alloh berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Alloh meninggikannya beberapa derajat”. (QS: Al-Baqarah: 253) dan yg artinya: “Sungguh sudah Kami utamakan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain”. (QS: Al-Isra: 55)
mereka itu benar dan jujur dalam membawa risalah
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Kita sepenuhnya wajib beriman dgn semua rasul itu yakni mereka tersebut benar dan jujur di dalam membawa risalah dan membenarkan apa yang diwahyukan pada mereka. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman yg artinya: “Katakanlah (hai orang-orang mu’min) : “Kami beriman pada Alloh kemudian apa yang diturunkan kepada kami, dan berkaitan yg diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, dan apa yg sudah diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang disarankan kepada nabi-nabi dari Rabb-nya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami semata-mata tunduk patuh kepada-Nya”. (QS: Al-Baqarah: 136)
Dan ini adalah yg diyakini oleh Rasululloh Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam kemudian orang-orang yang beriman. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yg artinya: “Rasul sudah beriman pada Al-Qur’an yg diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman pada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya”. (QS: Al-Baqarah: 285)
Maka kita tidak membedakan salah seorangpun dari rasul-rasul itu dalam hal mengimaninya; tiap-tiap benar dan dibenarkan serta risalah yang dibawa adalah haq. Namun kita boleh membedakan dalam dua hal:
Dalam keutamaan.
Kita mendahulukan sebagian dari para rasul atas segenap lainnya sebagaimana Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mengutamakan sebagian atas sebagian lainnya dan mengangkat sebagian dari mereka dalam beberapa derajat. Namun kita tidak menyatakannya dgn nada membanggakan maupun menyatakannya dgn nada membanggakan atau meremehkan yang diungguli.
Dalam hadits yg terdapat dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan yakni adalah Yahudi telah bersumpah: “Tidak ! Demi yg menentukan Musa atas sekalian manusia”. Maka adalah laki-laki dari Anshar menempeleng muka laki-laki Yahudi itu semasa mendengar ucapannya seraya mengatakan: “Jangan kau katakan demikian sedangkan Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa sallam berada di tengah-tengah kami!”. Maka si Yahudi itu datang menghadap Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa sallam, dan mengadu kepada beliau. “Aku punya dzimmah (jaminan perlindungan) dan perjanjian. Lalu apa gerangan yg membikin si fulan menempeleng mukaku ?” Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya jawab kepada laki-laki anshar tadi: “Kenapa kamu menempeleng mukanya ?”. Maka ia pun mengutarakan permasalahannya, dan Nabi kesudahannya murka hingga terlihat sesuatu di muka beliau. Beliau kemudian bersabda, “Janganlah engkau melebihkan di antara nabi-nabi Alloh!”.
Dalam hadits Shahih Al-Bukhari dan yang lain juga disebutkan riwayat dari Abu Hurairah RadhiyAllohu ‘anhu bahwa Rasulullah ShallAllohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, yang artinya: “Tidak layak bagi seorang hamba untuk mengatakan, Aku lebih baik daripada Yunus bin Mata !”.
Dalam hal ittiba’.
Kita tdk bisa menyertai rasul kecuali yg pasti diutus tuk kita, yaitu nabi Muhammad ShallAllohu ‘alaihi wa sallam, hal ini karena syari’at Nabi ShallAllohu ‘alaihi wa sallam telah menasakh seluruh syari’at yg sebelumnya. Dimana Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yg maksudnya: “Dan Kami sudah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan berkaitan yg sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yg diturunkan sebelumnya) lalu batu ujian kepada kitab-kitab lainnya itu; maka putuskanlah perkara mereka berdasarkan apa yang Alloh turunkan lalu janganlah anda mengikuti hawa nafsu mereka dengan mengabaikan kebenaran yg datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan (syari’at) dan jalan yg terang (minhaj)”. (QS: Al-Maidah: 48)
Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Terkadang benar hadir perbedaan antara nabi serta rasul. Ulama mengatakan bahwa nabi yaitu adalah yg diberi wahyu oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala dgn salahsatu syari’at akan tetapi tdk diperintah tuk menyampaikannya, namun mengamalkannya sendiri tanpa ada kewajiban tuk menyampaikannya. Sedangkan rasul yaitu seorang yg mendapatkan wahyu dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala dgn suatu syari’at lalu ia diperintahkan tuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul mesti nabi, akan tetapi tidak setiap nabi itu rasul. Jadi para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul.
Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat melainkan dengan seizin Alloh
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Segenap rasul-rasul itu dikisahkan oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an serta segenap lainnya tidak dikisahkan. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yg artinya: “Dan sebetulnya sudah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka nyata yg Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yg tdk Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat tetapi dgn seizin Alloh”. (QS: Ghafir : 78)
Bertolak dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap nabi yang disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah juga sebagai rasul.
Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Rasul-rasul yg ada tidak mempunyai keutamaan yg sama, Alloh Subhanahu wa Ta’ala sudah berfirman, yang artinya: “Rasul-rasul itu Kami lebihkan segenap (dari) mereka atas segenap lainnya. Di antara mereka ada yang Alloh berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Alloh meninggikannya beberapa derajat”. (QS: Al-Baqarah: 253) dan yg artinya: “Sungguh sudah Kami utamakan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain”. (QS: Al-Isra: 55)
mereka itu benar dan jujur dalam membawa risalah
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Kita sepenuhnya wajib beriman dgn semua rasul itu yakni mereka tersebut benar dan jujur di dalam membawa risalah dan membenarkan apa yang diwahyukan pada mereka. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman yg artinya: “Katakanlah (hai orang-orang mu’min) : “Kami beriman pada Alloh kemudian apa yang diturunkan kepada kami, dan berkaitan yg diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, dan apa yg sudah diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang disarankan kepada nabi-nabi dari Rabb-nya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami semata-mata tunduk patuh kepada-Nya”. (QS: Al-Baqarah: 136)
Dan ini adalah yg diyakini oleh Rasululloh Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam kemudian orang-orang yang beriman. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yg artinya: “Rasul sudah beriman pada Al-Qur’an yg diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman pada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya”. (QS: Al-Baqarah: 285)
Maka kita tidak membedakan salah seorangpun dari rasul-rasul itu dalam hal mengimaninya; tiap-tiap benar dan dibenarkan serta risalah yang dibawa adalah haq. Namun kita boleh membedakan dalam dua hal:
Dalam keutamaan.
Kita mendahulukan sebagian dari para rasul atas segenap lainnya sebagaimana Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mengutamakan sebagian atas sebagian lainnya dan mengangkat sebagian dari mereka dalam beberapa derajat. Namun kita tidak menyatakannya dgn nada membanggakan maupun menyatakannya dgn nada membanggakan atau meremehkan yang diungguli.
Dalam hadits yg terdapat dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan yakni adalah Yahudi telah bersumpah: “Tidak ! Demi yg menentukan Musa atas sekalian manusia”. Maka adalah laki-laki dari Anshar menempeleng muka laki-laki Yahudi itu semasa mendengar ucapannya seraya mengatakan: “Jangan kau katakan demikian sedangkan Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa sallam berada di tengah-tengah kami!”. Maka si Yahudi itu datang menghadap Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa sallam, dan mengadu kepada beliau. “Aku punya dzimmah (jaminan perlindungan) dan perjanjian. Lalu apa gerangan yg membikin si fulan menempeleng mukaku ?” Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya jawab kepada laki-laki anshar tadi: “Kenapa kamu menempeleng mukanya ?”. Maka ia pun mengutarakan permasalahannya, dan Nabi kesudahannya murka hingga terlihat sesuatu di muka beliau. Beliau kemudian bersabda, “Janganlah engkau melebihkan di antara nabi-nabi Alloh!”.
Dalam hadits Shahih Al-Bukhari dan yang lain juga disebutkan riwayat dari Abu Hurairah RadhiyAllohu ‘anhu bahwa Rasulullah ShallAllohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, yang artinya: “Tidak layak bagi seorang hamba untuk mengatakan, Aku lebih baik daripada Yunus bin Mata !”.
Dalam hal ittiba’.
Kita tdk bisa menyertai rasul kecuali yg pasti diutus tuk kita, yaitu nabi Muhammad ShallAllohu ‘alaihi wa sallam, hal ini karena syari’at Nabi ShallAllohu ‘alaihi wa sallam telah menasakh seluruh syari’at yg sebelumnya. Dimana Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yg maksudnya: “Dan Kami sudah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan berkaitan yg sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yg diturunkan sebelumnya) lalu batu ujian kepada kitab-kitab lainnya itu; maka putuskanlah perkara mereka berdasarkan apa yang Alloh turunkan lalu janganlah anda mengikuti hawa nafsu mereka dengan mengabaikan kebenaran yg datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan (syari’at) dan jalan yg terang (minhaj)”. (QS: Al-Maidah: 48)