Mengenal Hacia Ulama Ahlul Sunnah
Paket Umroh Bulan Desember 2015, Sebenarnya tdk ada keselamatan kecuali hanya menyelusuri Kitab setelah itu Sunnah hanya pemahaman salaful ummah. Akan tetapo anda tdk kelihatannya mengenal sunnah setelah itu pemahaman mereka kecuali hanya via sanad (rantai hacia rawi). Dan sanad termasuk sewrius Dien. Hingga lihatlah untuk siapa kalian menempuh Dien kalian. Sedangkan dimana amat memahami akan sanad adalah Ahlul Hadits. Hingga sewrius tulisan di sini. anda akan lihat betapa tingginya kedudukan mereka
Sebenarnya tdk ada keselamatan kecuali hanya menyelusuri Kitab setelah itu Sunnah hanya pemahaman salaful ummah. Akan tetapo anda tdk kelihatannya mengenal sunnah setelah itu pemahaman mereka kecuali hanya via sanad (rantai hacia rawi). Dan sanad termasuk sewrius Dien. Hingga lihatlah untuk siapa kalian menempuh Dien kalian. Sedangkan dimana amat memahami akan sanad adalah Ahlul Hadits. Hingga sewrius tulisan di sini. anda akan lihat betapa tingginya kedudukan mereka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Allah buat cerah (muka) seorang dimana mendengarkan (hadits) untuk kami, akhirnya menyampaikannya. ” (Hadits Shahih, HOURS. Ahmad, Abu Dawud)
Syaikh Rabi’ pile Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata: “Hadits di sini. adalah SHAHIH, diriwayatkan akibat: Imam Ahmad sewrius Musnad 5/183, Imam Abu Dawud sewrius As-Sunan 3/322, Imam Tirmidzi sewrius As-Sunan 5/33, Imam Ibnu Majah sewrius As-Sunan 1/84, Imam Ad-Darimi sewrius As-Sunan 1/86, Imam Ibnu Abi Ashim sewrius As-Sunan 1/45, Ibnu Abdil Barr sewrius Jami Bayanil Ilmi wa Fadhlihi 1/38-39, lihat As-Shahihah akibat Al-‘Allamah Al-Albani (404) dimana diriwayatkan untuk berlebih alur hingga pada Zaid pile Tsabit, Jubair pile Muth’im, setelah itu Abdullah pile Mas’ud radhiallahu ‘anhum. ”
menghancurkan setiap keburukan bid’ah
Paket Umroh Bulan Desember 2015, Hadits di sini. dinukil akibat beliau (Syaikh Rabi’) sewrius kitab mini dimana berjudul Makanatu Ahlil Hadits (Kedudukan Ahlul Hadits), yakni waktu menukil ucapan Imam gede Abu Bakar Ahmad pile Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (wafat 463 H) untuk kitabnya Syarafu Ashabil Hadits dimana maksudnya “Kemuliaan Ashabul Hadits. ” Dalam kitab tersebut, beliau menerangkan kemuliaan setelah itu ketinggian derajat Ahlul Hadits. Demikian jua beliau pula menerangkan jasa-jasa mereka setelah itu kerja keras mereka sewrius membela Dien di sini., dan menjaganya untuk berbagai macam bid’ah. Di dalam antara pujian beliau pada mereka, beliau mengatakan: “Sungguh Kristus telah menyebabkan golongannya (Ahlul Hadits) menjabat tonggak syari’at. Melewati kerja keras mereka, Día (Allah) menghancurkan setiap keburukan bid’ah. Merekalah kepercayaan Kristus di dalam antara makhluk-makhluk-Nya, menjabat penghubung antara Nabi shallallahu alaihi wa sallam setelah itu umatnya. Dan merekalah dimana bersungguh-sungguh sewrius melindungi millah (Dien)-Nya. Cahaya mereka terang, keutamaan mereka merata, tanda-tanda mereka benar, madzhab mereka unggul, hujjah mereka tegas…. ”
Sehabis mengutip hadits di atas, Al-Khatib rahimahullah menukil ucapan Sufyan pile Uyainah rahimahullah hanya sanadnya yakni día mengatakan: “Tidak seorangpun mengejar hadits (mempelajari hadits) kecuali untuk mukanya ada kecerahan disebabkan ucapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam: (kemudian menyebutkan hadits di dalam atas). Akhirnya, sehabis meriwayatkan hadits-hadits akan wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan memuliakan Ashabul Hadits, beliau meriwayatkan hadits beserta:
“Islam dimulai hanya keasingan setelah itu akan balik asing, jadi berbahagialah orang-orang dimana (dianggap) asing. ” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi setelah itu Ibnu Majah)
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits di sini. SHAHIH. Diriwayatkan akibat Imam Muslim sewrius Shahihnya 1/130, Imam Ahmad sewrius Musnadnya 1/398, Imam Tirmidzi sewrius Sunannya 5/19, Imam Ibnu Majah sewrius Sunnahnya 2/1319, setelah itu Imam Ad-Darimi sewrius Sunannya 2/402. ”
Sehabis meriwayatkan hadits di sini., Al-Khatib menukil ucapan Abdan rahimahullah untuk Abu Hurairah setelah itu Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu: “Mereka adalah Ashabul Hadits dimana mulailah. ” Akhirnya meriwayatkan hadits:
“Umatku akan terpecah bagaikan tujuh puluh segitu firqah, keseluruhan sewrius neraka kecuali 1. ”
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits SHAHIH, diriwayatkan akibat Imam Ahmad sewrius Musnad 2/332. Imam Abu Dawud sewrius Sunan 4/197, setelah itu Hakim sewrius Mustadrak 1/128. Lihat Ash-Shahihah akibat Syaikh anda, Al-‘Allamah Al-Albani (203). ”
Beliau (Al-Khatib) akhirnya mengucapkan hanya sanadnya hingga ke Imam Ahmad pile Hambal rahimahullah yakni día berkata: “Tentang golongan dimana buruan, apabila mereka bukan Ahlul Hadits, saya awam siapa mereka. ” (Hal 13, Syarafu Ashhabil Hadits akibat Al-Khatib). Akhirnya Syaikh Al-Khatib menyebutkan hadits akan thaifah dimana sering tegak hanya kebenaran:
“Akan tetap ada sekelompok untuk umatku di atas kebenaran. Ngak merugikan mereka orang-orang dimana mengacuhkan (membiarkan, tdk menolong) mereka hingga datangnya hari kiamat. ” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud)
Sebenarnya mereka adalah Ashabul Hadits
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits di sini. SHAHIH, diriwayatkan akibat Imam Muslim sewrius Shahihnya 3/1523, Imam Ahmad sewrius Musnad 5/278-279, Imam Abu Dawud sewrius Sunan 4/420, Imam Ibnu Majah sewrius Sunan 1/4-5, Hakim sewrius Mustadrak 4/449-450, Thabrani sewrius Mu’jamul Kabir 7643, setelah itu At-Thayalisi sewrius Musnad rum. 94 No . 689. Lihat As-Shahihah akibat Al-‘Allamah Al-Albani 270-1955. ”
Akhirnya berkata (Al-Khatib Al-Baghdadi): Yazid pile Harun berkata: “Kalau mereka bukan Ashabul Hadits, aku awam siapa mereka. ” Kemudian, beliau meriwayatkan hanya sanadnya hingga pada Abdullah pile Mubarak, día berkata: “Mereka, menurutku, adalah Ashabul Hadits. ” Akhirnya meriwayatkan pula hanya sanadnya untuk Imam Ahmad pile Sinan setelah itu Ali Ibnul Madini yakni mereka berkata: “Sesungguhnya mereka adalah Ashabul Hadits, mahir Ilmu, setelah itu Atsar. ” (Hal. 14-15)
Demikianlah, hacia ulama mengatakan yakni Firqah Najiyah (golongan dimana selamat) yakni golongan dimana sering tegak hanya kebenaran setelah itu sering ditolong (Thaifah Manshurah), yakni orang-orang dimana asing (Ghuraba’) di dalam tengah-tengah kaum muslimin dimana suah tercemar hanya berbagai macam bid’ah setelah itu penyelewengan untuk manhaj As-Sunnah adalah Ashabul Hadits.
Siapakah Ashabul Hadits
Hadits dimana mulailah dimana anda bilang memperlihatkan ciri khas Ashabul Hadits, yakni mendengarkan hadits setelah itu menyampaikannya. Akan demikian, mereka bisa anda katakan menjabat hacia ulama dimana mempelajari hadits, memahami sanad, meneliti mana dimana shahih mana dimana dhaif, akhirnya mengamalkannya setelah itu menyampaikannya. Merekalah pembela-pembela As-Sunnah, pemelihara Dien setelah itu pewaris Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Rasulullah tdk mewariskan dirham ataupun dinar, meskipun mewariskan ilmu dimana akhirnya dibawa akibat Ahlul Hadits di sini.. Seorang Pakar Fiqih minus ilmu hadits adalah Aqlani (rasionalis) setelah itu Pakar Tafsir minus ilmu hadits adalah Pakar Takwil.
Imam Abu Muhammad Abdullah pile Muslim pile Qutaibah (wafat 276 H) berkata: “... Adapun Ashabul Hadits, senyatanya mereka mengejar kebenaran untuk sisi dimana bener setelah itu mengikutinya untuk tempatnya. Mereka mendekatkan diri pada Kristus Subhanahu wa Ta’ala hanya menyelusuri sunnah Rasul-Nya dan mengejar jejak-jejak setelah itu berita-beritanya (Hadits, blue. ), apik itu offline setelah itu di dalam laut, di dalam Timur dan di dalam Barat. Salah seorang untuk mereka (bahkan) mengadakan perjalanan dalam hanya berjalan kaki semata-mata akan mengejar 1 berita ataupun 1 hadits, biar día mengambilnya spontan untuk penukilnya (secara dialog langsung). Mereka terus menyaring setelah itu membahas kabar-kabar (riwayat-riwayat) tersebut hingga mereka memahami mana dimana shahih setelah itu mana yang tidak sesuai, dimana nasikh setelah itu dimana mansukh, setelah itu tahu siapa-siapa untuk kalangan fuqaha dimana menyelisihi kabar-kabar tersebut hanya pendapatnya (ra’yunya), lalu memperingatkan mereka. Akan demikian, Al-Haq dimana tadinya redup bagaikan bercahaya, dimana tadinya bercerai-berai bagaikan terkumpul. Demikian jua, orang-orang dimana tadinya menjauh untuk sunnah bagaikan terikat dengannya, dimana tadinya teledor bagaikan ingat padanya, setelah itu dimana dulunya berhukum hanya ucapan fulan pile fulan bagaikan berhukum hanya ucapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. ” (Ta’wil Mukhtalafil Hadits sewrius Muqaddimah)
Kristus telah memuliakan hadits setelah itu memuliakan golongannya
Imam Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban pile Muadz pile Ma’bad pile Considered that At-Tamimi (wafat 354 H) berkata: “…Kemudian Kristus menunjuk sekelompok orang untuk kalangan pengikut alur dimana apik sewrius menyelusuri sunnah setelah itu atsar akan menyediakan petunjuk pada mereka biar sering taat kepada-Nya. Kristus indahkan hati-hati mereka hanya keimanan, setelah itu membantu untuk lisan-lisan mereka Al-Bayan (keterangan), yakni mereka dimana menyingkap rambu-rambu Dien-Nya, menyelusuri sunnah-sunnah nabi-Nya hanya menelusuri jalan-jalan dimana panjang, mencampakkan family setelah itu negerinya, akan mengumpulkan sunnah-sunnah setelah itu menolak hawa nafsu (bid’ah). Mereka memperdalam sunnah hanya menjauhi ra’yu …” Kepada hasilnya, beliau mengatakan: “Hingga Kristus memelihara Dien di sini. melalui mereka akan kaum muslimin setelah itu melindunginya untuk rongrongan hacia pencela. Kristus menyebabkan mereka menjabat imam-imam (panutan-panutan) dimana menemukan petunjuk di dalam sekarnag berlaku perselisihan setelah itu menyebabkan mereka menjabat pelita malam di dalam kala berlaku fitnah. Hingga merekalah pewaris-pewaris hacia nabi setelah itu orang-orang seleksian... ” (Al-Ihsan 1/20-23)
Imam Abu Muhammad Al-Hasan Ibnu Abdurrahman pile Khalad Ar-Ramhurmuzi (wafat fish huner 360 H) berkata: “Allah telah memuliakan hadits setelah itu memuliakan golongannya (Ahlul Hadits). Kristus pula meninggikan kedudukannya setelah itu hukumnya di atas segala aliran. Didahulukannya ia (hadits) di atas semuanya ilmu dan diangkatnya nama-nama hacia pembawanya dimana memperhatikannya. Hingga jadilah mereka (Ahlul Hadits) inti agama setelah itu lahan bercahayanya hujjah. Teknik mereka tdk menemukan keutamaan setelah itu tdk berwewenang menemukan kedudukan banyak, sedangkan mereka adalah penjaga-penjaga Dien di sini. atas umatnya…” (Al-Muhadditsul Fashil 1-4)
Imam Abu Abdillah Muhammad pile Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi (wafat 405) berkata sehabis meriwayatkan hanya sanadnya 2 ucapan akan Ahlul Hadits (yang artinya): Umar pile Hafs pile Gayyats berkata: Aku mengenal ayahku waktu dikatakan kepadanya: “Tidaklah engkau menengok Ashabul Hadits setelah itu tentang dimana ada untuk mereka? ” Día berkata: “Mereka sebaik-baik penghuni bumi. ” Dan riwayat untuk Abu Bakar pile Ayyasy: “Sungguh aku berharap Pakar Hadits adalah sebaik-baik orang. ” Akhirnya beliau (Abu Abdullah Al-Hakim) berkata: “Keduanya telah bener yakni Ashabul Hadits adalah sebaik-baik orang. Teknik tdk demikian? Mereka telah mengorbankan kehidupan seluruhnya di dalam belakang mereka. Akhirnya menyebabkan penulisan menjabat makanan mereka, penelitian menjabat hidangan mereka, mengulang-ulang menjabat istirahat mereka... ” Dan hasilnya beliau mengatakan: “Maka akal-akal mereka dipenuhi hanya kelezatan pada sunnah. Hati-hati mereka diramaikan hanya keridhaan sewrius \ situasi. Kebahagiaan mereka adalah mempelajari sunnah. Hobi mereka adalah majelis-majelis ilmu. Kawan mereka adalah segala Ahlus Sunnah setelah itu musuh mereka adalah segala Ahlul Ilhad setelah itu Ahlul Bid’ah. ” (Ma’rifatu Ulumul Hadits 1-4)
Berkata Syaikh Rabi’ pile Hadi Al-Madkhali akan Ashabul Hadits: “Mereka adalah orang-orang dimana menjalani manhaj hacia shahabat setelah itu tabi’in, dimana menyelusuri mereka hanya ihsan sewrius berpegang hanya Kitab setelah itu Sunnah, setelah itu menggigit keduanya hanya geraham mereka, mendahulukan keduanya di atas semuanya ucapan setelah itu petunjuk, apa itu sewrius kendala akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, politik, ataukah sosial.
Renungan
Paket Umroh Bulan Desember 2015 kibat sebab itu, mereka adalah orang-orang dimana mantap sewrius dasar-dasar setelah itu cabang-cabang Dien di sini., pantas hanya tentang dimana Kristus turunkan setelah itu wahyukan pada Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam setelah itu hacia hamba-Nya. Mereka tegak sewrius dakwah, mengajak pada dimana demikian hanya sungguh-sungguh setelah itu bersih hanya tekad dimana kuat. Merekalah pembawa-pembawa ilmu Nabi shallallahu alaihi wa sallam setelah itu membersihkannya untuk penyelewengan orang-orang dimana melampaui batasan, untuk kedustaan-kedustaan orang-orang bathil setelah itu untuk takwil-takwilnya orang-orang bodoh. Oleh karena itu, mereka sering mengintai, memperhatikan setiap firqah-firqah dimana menyeleweng untuk manhaj Islam layaknya Jahmiyyah, Mu’tazilah, Khawarij, Rafidhah, Murji’ah, Qadariyyah, setelah itu setiap firqah dimana menyempal untuk manhaj Kristus di dalam setiap zaman setelah itu di dalam setiap lahan. Mereka tdk peduli hanya celaan orang-orang dimana mencela…“
Beliau juga hasilnya menyebut mereka menjabat golongan dimana buruan (Firqah Najiyah) dimana sering tegak hanya kebenaran setelah itu sering ditolong akibat Kristus Subhanahu wa Ta’ala (Thaifah Manshurah) akhirnya berkata: “Mereka, sehabis shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam hanya pimpinan mereka Al-Khulafa’ur Rasyidin, adalah hacia tabi’in. Di dalam antara tokoh-tokoh mereka adalah:
– Sa’id pile Musayyab (wafat sehabis noventa H)
– Urwah pile Zubair (wafat 94 H)
– Ali pile Husain Zainal Abidin (wafat 93 H)
– Muhammad Ibnul Hanafiyah (wafat 60 H)
– Ubaidillah pile Abdullah pile Umar (wafat 106 H)
– Al-Qasim pile Muhammad pile Muhammad pile Abu Bakar Ash-Shiddiq (wafat 106 H)
– Al-Hasan Al-Bashri (wafat one hundred ten H)
– Muhammad pile Sirrin (wafat 110)
– Umar pile Abdul Aziz (wafat explained H)
– Muhammad pile Syihab Az-Zuhri (wafat 125 H) setelah itu lain-lain.
Akhirnya di dalam antara tabi’ut tabi’in (pengikut tabi’in) tokoh-tokoh mereka adalah:
– Imam Malik (wafat 179 H)
– Al-Auza’i (wafat 198 H)
– Sufyan Ats-Tsauri (wafat 161 H)
– Sufyan pile Uyainah (wafat 198 H)
– Ismail pile Ulayyah (wafat 198 H)
– Al-Laits pile Sa’d (wafat one hundred seventy five H)
– Abu Hanifah An-Nu’man (wafat one hundred fifty H) setelah itu lain-lain.
Sehabis hacia tabi’ut tabi’in adalah pengikut mereka, di dalam antaranya:
– Abdullah pile Mubarak (wafat 181 H)
– Waqi’ pile Jarrah (wafat 197 H)
– Imam Muhammad pile Idris Asy-Syafi’i (wafat 204 H)
– Abdurrahman pile Mahdi (198 H)
– Yahya pile Considered that Al-Qattan (wafat 198 H)
– Affan pile Muslim (wafat 219 H) setelah itu lain-lain.
Akhirnya pengikut mereka dimana menjalani manhaj mereka di dalam antaranya:
– Imam Ahmad pile Hambal (wafat 241 H)
– Yahya pile Ma’in (wafat 233 H)
– Ali Ibnul Madini (wafat 234 H), setelah itu lain-lain.
Akhirnya, murid-murid mereka layaknya:
– Al-Bukhari (wafat 256 H)
– Muslim (wafat 261 H)
– Abu Hatim (wafat 277 H)
– Abu Zur’ah (wafat 264 H)
– Abu Dawud (wafat 275 H)
– At-Tirmidzi (wafat 279)
– An-Nasa’i (wafat 303 H), setelah itu lain-lain.
Kemudian, orang-orang keturunan selanjutnya dimana berjalan di dalam alur mereka adalah:
– Ibnu Jarir At-Thabari (wafat 310 H)
– Ibnul Khuzaimah (wafat 311 H)
– Ad-Daruquthni (wafat 385 H)
– Ibnu Abdil Barr (wafat 463 H)
– Abdul Ghani Al-Maqdisi setelah itu Ibnul Qudamah (wafat 620 H)
– Ibnu Shalih (wafat 743 H)
– Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H)
– Al-Muzzi (wafat 743 H)
– Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
– Ibnu Katsir (wafat 774)
– Dan ulama dimana seangkatan di dalam zaman mereka.
Akhirnya dimana setelahnya dimana menyelusuri jejak mereka sewrius berpegang hanya kitab setelah itu sunnah hingga hari di sini.. Mereka itulah dimana anda maksud hanya Ashabul Hadits.
Pembelaan Mereka terhadap Aqidah
Sebagaimana telah diterangkan di atas, mereka adalah pembawa ilmu untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mereka membelanya setelah itu membersihkannya untuk penyelewengan, kedustaan, setelah itu takwil-takwil Pakar Bid’ah.
Hingga, waktu nampak Pakar Bid’ah dimana mulailah yakni Khawarij, Ali radhiallahu anhu setelah itu hacia shahabat bangkit membantah mereka, akhirnya memerangi mereka setelah itu menempuh untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam riwayat-riwayat dimana menyuruh akan membunuh mereka setelah itu mengkhabarkan yakni membunuh mereka adalah sebaik-baik pendekatan diri pada Kristus. (Lihat Mawaqifus Shahabah ruse Fitnah Bab 7 juz 3 rum 191 akibat Doctor Muhammad Ahmazun)
Semasa Syiah nampak, Ali radhiallahu anhu mencambuk orang-orang dimana mengatakan dirinya alangkah baiknya daripada Abu Bakar setelah itu Umar hanya delapan puluh saat cambukan. Dan orang-orang ekstrim untuk kalangan mereka dimana mengangkat Ali hingga ke tahap Uluhiyyah (ketuhanan), dibakar hanya api. (lihat Fatawa Syaikhul Islam)
Demikian jua waktu hingga pada Abdullah pile Umar radhiallahu anhu berita akan suatu kaum dimana menafikan (menolak) takdir setelah itu mengatakan yakni berdasarkan mereka perkara di sini. berlaku sangat tertentu (kebetulan), beliau mengatakan pada pembawa berita tersebut: “Jika engkau berjumpa mereka, khabarkanlah untuk mereka yakni aku berlepas diri (bara`) untuk mereka setelah itu mereka berlepas diri dariku! Moitié dimana jiwaku ada di dalam tangan-Nya, apabila salah seorang mereka memiliki emas segunung Uhud, akhirnya diinfaqkan di dalam alur Kristus, Kristus tdk akan menerima daripadanya hingga día beriman hanya taqdir apik setelah itu buruknya. ” (HR. Muslim 1/36)
Imam Malik juga waktu ditanya akan masyarakat dimana mengatakan yakni Al-Qur`an itu makhluk, jadi beliau berkata: “Dia berdasarkan pendapat adalah kafir, bunuhlah día! ” Pun Ibnul Mubarak, Al-Laits pile Sa’d, Ibnu Uyainah, Hasyim, Ali pile Ashim, Hafs pile Gayats dan Waqi pile Jarrah sependapat dengannya. Pendapat dimana layaknya di sini. pula diriwayatkan untuk Imam Tsauri, Wahab pile Jarir setelah itu Yazid pile Harun. (Mereka semuanya mengatakan): orang-orang itu diminta akan taubat. Jika tdk mau, dipenggal kepala mereka. (Syarah Ushul I’tikad 494, Khalqu Af’alil Ibad rum veinticinco, Asy’ariyah akibat Al-Ajuri rum 79, setelah itu Syarhus Sunnah/Al-Baghawi 1/187)
Rabi’ pile Sulaiman Al-Muradi, shahabat Imam Syafi’i, berkata: “Ketika Haf Al-Fardi mengajak bicara Imam Syafi’i setelah itu día mengatakan Al-Qur`an itu makhluk, jadi Imam berkata kepadanya: ‘engkau telah kafir pada Kristus dimana maha Agung. ” Imam Malik sempat ditanya akan teknik istiwa` Kristus di atas ‘Arsy-Nya, jadi día mengatakan: “Istiwa` suah dipahami (maknanya), sedangkan bagaimananya tdk dipahami. Dan pertanyaan akan itu adalah bid’ah setelah itu aku tdk melihatmu kecuali Pakar Bid’ah! ” Akhirnya (orang dimana menanya itu) diperintahkan akan pergi dari setelah itu beliau menegaskan yakni senyatanya Kristus itu di dalam langit. Dan beliau pula sempat mengeluarkan seseorang untuk majelisnya disebabkan día seorang Murji’ah. (Syarah Ushul I’tiqad 664)
Considered that pile Amir berkata: “Al-Jahmiyyah amat jelek ucapannya daripada Yahudi setelah itu Nasrani. Yahudi setelah itu Nasrani setelah itu segala penganut agama (samawi) telah sepakat yakni Kristus Tabaraka wa Ta’ala di atas Arsy-Nya, tetapi mereka (Al-Jahmiyyah) mengatakan tdk ada sesuatu juga di atas Arsy. ” (Khalqu Af’alil Ibad rum 15)
Ibnul Mubarak berkata: “Kami tdk mengatakan layaknya ucapan Jahmiyyah yakni Día (Allah) itu di dalam bumi. Namun (kami katakan) Kristus di atas Arsy-Nya beristiwa. ” Semasa ditanyakan kepadanya: “Bagaimana anda mengenali Rabb anda? ” Beliau berkata: “Di atas Arsy… Sebenarnya kami bisa mengkisahkan ucapan Yahudi setelah itu Nasrani, tetapi kami tdk mampu akan mengkisahkan ucapan Jahmiyyah. ” (Khalqu Af’alil Ibad/Bukhari rum ten, As-Sunnah/Abdullah pile Ahmad pile Hambal 1/111 setelah itu Radd Alal Jahmiyyah/Ad-Darimi rum. 11 setelah itu 184)
Imam Bukhari berkata: “Aku telah menengok ucapan Yahudi, Nasrani setelah itu Majusi. Namun aku tdk menengok dimana amat sesat sewrius kekufuran selain mereka (Jahmiyah) setelah itu senyatanya aku menganggap bodoh siapa dimana tdk mengkafirkan mereka kecuali dimana tdk tahu kekufuran mereka. ” (Khalqu Af’alil Ibad rum 19)
Dikeluarkan akibat Baihaqi hanya sanad dimana apik untuk Al-Auza’i yakni día berkata: “Kami setelah itu segala tabi’in mengatakan yakni senyatanya Kristus di atas Arsy-Nya setelah itu kami beriman hanya sifat-sifat dimana diriwayatkan sewrius sunnah. ” Abul Qasim menyebutkan sanadnya hingga ke Muhammad pile Hasan As-Syaibani yakni día berkata: “Seluruh fuqaha (ulama) di dalam timur setelah itu di dalam barat telah sepakat atas keimanan pada Al-Qur`an setelah itu Al-Hadits dimana dibawa akibat rawi-rawi dimana tsiqah (terpercaya) untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan sifat-sifat Rabb Subhanahu wa Ta’ala minus tasybih (penyerupaan) setelah itu minus tafsir (takwil). Barangsiapa menafsirkan sesuatu daripadanya setelah itu mengucapkan layaknya ucapan Jahm (bin Sufyan), jadi día telah pergi dari untuk tentang dimana ada di dalam atasnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam setelah itu hacia shahabatnya, setelah itu día telah memisahkan diri untuk Al-Jama’ah disebabkan telah mensifati Kristus hanya sifat dimana tdk ada. ” (Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah 740)
Diriwayatkan akibat Ibnu Abi Hatim sewrius Manaqib Syafi’i untuk Yunus pile Abdul A’la: Aku mengenal Imam Syafi’i berkata: “Allah memiliki nama-nama setelah itu sifat-sifat dimana tdk seorangpun bisa menolaknya. Barangsiapa dimana menyelisihinya sehabis tetap (jelas) baginya hujjah, jadi día telah kafir. Adapun bilamana (menyelisihinya) sebelum tegaknya hujjah, jadi día dimaklumi disebabkan bodoh. Lantaran ilmu tentangnya tdk bisa dicapai hanya akal setelah itu mimpi. Ngak jua hanya pemikiran. Akibat sebab itu, kami menetapkan sifat-sifat di sini. setelah itu menafikan tasybih seperti Kristus menafikan untuk dirinya sendiri. ” (Lihat Fathul Bari 13/406-407)
Abu Isa Muhammad pile Isa At-Tirmidzi berkata sehabis meriwayatkan hadits akan Kristus menerima sedekah hanya tangan kanannya (muttafaqun alaih), katanya: “Tidak semata-mata 1 untuk Pakar Ilmu (ulama) dimana telah berkata akan hadits di sini. setelah itu dimana serupa hanya di sini. untuk riwayat-riwayat akan sifat-sifat Kristus layaknya turunnya Kristus tabaraka wa Ta’ala setiap malam ke langit kehidupan. Mereka keseluruhan mengatakan: Suah tetap riwayat-riwayat tentangnya, diimani dengannya, tdk menduga-duga setelah itu tdk mengatakan “bagaimana”. Demikian jua ucapan segala mahir ilmu untuk kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. ”
Demikianlah contoh ucapan-ucapan mereka sewrius melindungi setelah itu membela aqidah di sini. dimana bersumber untuk Al-Qur`an setelah itu Sunnah. Al-Khatib Al-Baghdadi rahimahullah menukil untuk Abu Hatim untuk Abdullah pile Dawud Al-Khuraibi yakni Ashabul Hadits setelah itu pembawa-pembawa ilmu adalah kepercayaan-kepercayaan Kristus atas Dien-Nya setelah itu penjaga-penjaga sunnah nabi-Nya, semasa mereka berilmu setelah itu beramal. Ditegaskan akibat Imam Ats-Tsauri rahimahullah: “Malaikat adalah penjaga-penjaga langit setelah itu Ashabul Hadits adalah penjaga-penjaga kehidupan. ” Ibnu Zurai’ rahimahullah pula menambahkan: “Setiap Dien memiliki pasukan berkuda. Hingga pasukan berkuda sewrius Dien di sini. adalah Ashabul Asanid (Ahlul Hadits). ” Mereka memang bener. Ashabul Hadits adalah pasukan inti sewrius Dien di sini.. Mereka membela setelah itu melindungi Dien untuk penyelewengan, kesesatan setelah itu kedustaan orang-orang munafiqin setelah itu Ahlul Bid’ah. Hampir semuanya Ashabul Hadits membuat kitab-kitab akan aqidah Ahlus Sunnah dan membantah aqidah setelah itu pemahaman-pemahaman bid’ah setelah itu sesat, apik itu fuqaha (ahli fiqih) mereka, mufasir (ahli tafsir) mereka dan segala ulama-ulama untuk kalangan mereka (Ahlul Hadits). Moga-moga Kristus menyediakan pahala kepada mereka hanya amalan-amalan mereka, setelah itu menyediakan pahala atas kerja keras mereka dimana hingga hari dirasakan keuntungannya akibat kaum muslimin hanya ilmu-ilmu dimana mereka tulis, riwayat-riwayat dimana mereka kumpulkan setelah itu hadits-hadits dimana mereka periksa.
Paket Umroh Bulan Desember 2015, Sebenarnya tdk ada keselamatan kecuali hanya menyelusuri Kitab setelah itu Sunnah hanya pemahaman salaful ummah. Akan tetapo anda tdk kelihatannya mengenal sunnah setelah itu pemahaman mereka kecuali hanya via sanad (rantai hacia rawi). Dan sanad termasuk sewrius Dien. Hingga lihatlah untuk siapa kalian menempuh Dien kalian. Sedangkan dimana amat memahami akan sanad adalah Ahlul Hadits. Hingga sewrius tulisan di sini. anda akan lihat betapa tingginya kedudukan mereka
Sebenarnya tdk ada keselamatan kecuali hanya menyelusuri Kitab setelah itu Sunnah hanya pemahaman salaful ummah. Akan tetapo anda tdk kelihatannya mengenal sunnah setelah itu pemahaman mereka kecuali hanya via sanad (rantai hacia rawi). Dan sanad termasuk sewrius Dien. Hingga lihatlah untuk siapa kalian menempuh Dien kalian. Sedangkan dimana amat memahami akan sanad adalah Ahlul Hadits. Hingga sewrius tulisan di sini. anda akan lihat betapa tingginya kedudukan mereka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Allah buat cerah (muka) seorang dimana mendengarkan (hadits) untuk kami, akhirnya menyampaikannya. ” (Hadits Shahih, HOURS. Ahmad, Abu Dawud)
Syaikh Rabi’ pile Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata: “Hadits di sini. adalah SHAHIH, diriwayatkan akibat: Imam Ahmad sewrius Musnad 5/183, Imam Abu Dawud sewrius As-Sunan 3/322, Imam Tirmidzi sewrius As-Sunan 5/33, Imam Ibnu Majah sewrius As-Sunan 1/84, Imam Ad-Darimi sewrius As-Sunan 1/86, Imam Ibnu Abi Ashim sewrius As-Sunan 1/45, Ibnu Abdil Barr sewrius Jami Bayanil Ilmi wa Fadhlihi 1/38-39, lihat As-Shahihah akibat Al-‘Allamah Al-Albani (404) dimana diriwayatkan untuk berlebih alur hingga pada Zaid pile Tsabit, Jubair pile Muth’im, setelah itu Abdullah pile Mas’ud radhiallahu ‘anhum. ”
menghancurkan setiap keburukan bid’ah
Paket Umroh Bulan Desember 2015, Hadits di sini. dinukil akibat beliau (Syaikh Rabi’) sewrius kitab mini dimana berjudul Makanatu Ahlil Hadits (Kedudukan Ahlul Hadits), yakni waktu menukil ucapan Imam gede Abu Bakar Ahmad pile Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (wafat 463 H) untuk kitabnya Syarafu Ashabil Hadits dimana maksudnya “Kemuliaan Ashabul Hadits. ” Dalam kitab tersebut, beliau menerangkan kemuliaan setelah itu ketinggian derajat Ahlul Hadits. Demikian jua beliau pula menerangkan jasa-jasa mereka setelah itu kerja keras mereka sewrius membela Dien di sini., dan menjaganya untuk berbagai macam bid’ah. Di dalam antara pujian beliau pada mereka, beliau mengatakan: “Sungguh Kristus telah menyebabkan golongannya (Ahlul Hadits) menjabat tonggak syari’at. Melewati kerja keras mereka, Día (Allah) menghancurkan setiap keburukan bid’ah. Merekalah kepercayaan Kristus di dalam antara makhluk-makhluk-Nya, menjabat penghubung antara Nabi shallallahu alaihi wa sallam setelah itu umatnya. Dan merekalah dimana bersungguh-sungguh sewrius melindungi millah (Dien)-Nya. Cahaya mereka terang, keutamaan mereka merata, tanda-tanda mereka benar, madzhab mereka unggul, hujjah mereka tegas…. ”
Sehabis mengutip hadits di atas, Al-Khatib rahimahullah menukil ucapan Sufyan pile Uyainah rahimahullah hanya sanadnya yakni día mengatakan: “Tidak seorangpun mengejar hadits (mempelajari hadits) kecuali untuk mukanya ada kecerahan disebabkan ucapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam: (kemudian menyebutkan hadits di dalam atas). Akhirnya, sehabis meriwayatkan hadits-hadits akan wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan memuliakan Ashabul Hadits, beliau meriwayatkan hadits beserta:
“Islam dimulai hanya keasingan setelah itu akan balik asing, jadi berbahagialah orang-orang dimana (dianggap) asing. ” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi setelah itu Ibnu Majah)
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits di sini. SHAHIH. Diriwayatkan akibat Imam Muslim sewrius Shahihnya 1/130, Imam Ahmad sewrius Musnadnya 1/398, Imam Tirmidzi sewrius Sunannya 5/19, Imam Ibnu Majah sewrius Sunnahnya 2/1319, setelah itu Imam Ad-Darimi sewrius Sunannya 2/402. ”
Sehabis meriwayatkan hadits di sini., Al-Khatib menukil ucapan Abdan rahimahullah untuk Abu Hurairah setelah itu Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu: “Mereka adalah Ashabul Hadits dimana mulailah. ” Akhirnya meriwayatkan hadits:
“Umatku akan terpecah bagaikan tujuh puluh segitu firqah, keseluruhan sewrius neraka kecuali 1. ”
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits SHAHIH, diriwayatkan akibat Imam Ahmad sewrius Musnad 2/332. Imam Abu Dawud sewrius Sunan 4/197, setelah itu Hakim sewrius Mustadrak 1/128. Lihat Ash-Shahihah akibat Syaikh anda, Al-‘Allamah Al-Albani (203). ”
Beliau (Al-Khatib) akhirnya mengucapkan hanya sanadnya hingga ke Imam Ahmad pile Hambal rahimahullah yakni día berkata: “Tentang golongan dimana buruan, apabila mereka bukan Ahlul Hadits, saya awam siapa mereka. ” (Hal 13, Syarafu Ashhabil Hadits akibat Al-Khatib). Akhirnya Syaikh Al-Khatib menyebutkan hadits akan thaifah dimana sering tegak hanya kebenaran:
“Akan tetap ada sekelompok untuk umatku di atas kebenaran. Ngak merugikan mereka orang-orang dimana mengacuhkan (membiarkan, tdk menolong) mereka hingga datangnya hari kiamat. ” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud)
Sebenarnya mereka adalah Ashabul Hadits
Syaikh Rabi’ berkata: “Hadits di sini. SHAHIH, diriwayatkan akibat Imam Muslim sewrius Shahihnya 3/1523, Imam Ahmad sewrius Musnad 5/278-279, Imam Abu Dawud sewrius Sunan 4/420, Imam Ibnu Majah sewrius Sunan 1/4-5, Hakim sewrius Mustadrak 4/449-450, Thabrani sewrius Mu’jamul Kabir 7643, setelah itu At-Thayalisi sewrius Musnad rum. 94 No . 689. Lihat As-Shahihah akibat Al-‘Allamah Al-Albani 270-1955. ”
Akhirnya berkata (Al-Khatib Al-Baghdadi): Yazid pile Harun berkata: “Kalau mereka bukan Ashabul Hadits, aku awam siapa mereka. ” Kemudian, beliau meriwayatkan hanya sanadnya hingga pada Abdullah pile Mubarak, día berkata: “Mereka, menurutku, adalah Ashabul Hadits. ” Akhirnya meriwayatkan pula hanya sanadnya untuk Imam Ahmad pile Sinan setelah itu Ali Ibnul Madini yakni mereka berkata: “Sesungguhnya mereka adalah Ashabul Hadits, mahir Ilmu, setelah itu Atsar. ” (Hal. 14-15)
Demikianlah, hacia ulama mengatakan yakni Firqah Najiyah (golongan dimana selamat) yakni golongan dimana sering tegak hanya kebenaran setelah itu sering ditolong (Thaifah Manshurah), yakni orang-orang dimana asing (Ghuraba’) di dalam tengah-tengah kaum muslimin dimana suah tercemar hanya berbagai macam bid’ah setelah itu penyelewengan untuk manhaj As-Sunnah adalah Ashabul Hadits.
Siapakah Ashabul Hadits
Hadits dimana mulailah dimana anda bilang memperlihatkan ciri khas Ashabul Hadits, yakni mendengarkan hadits setelah itu menyampaikannya. Akan demikian, mereka bisa anda katakan menjabat hacia ulama dimana mempelajari hadits, memahami sanad, meneliti mana dimana shahih mana dimana dhaif, akhirnya mengamalkannya setelah itu menyampaikannya. Merekalah pembela-pembela As-Sunnah, pemelihara Dien setelah itu pewaris Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Rasulullah tdk mewariskan dirham ataupun dinar, meskipun mewariskan ilmu dimana akhirnya dibawa akibat Ahlul Hadits di sini.. Seorang Pakar Fiqih minus ilmu hadits adalah Aqlani (rasionalis) setelah itu Pakar Tafsir minus ilmu hadits adalah Pakar Takwil.
Imam Abu Muhammad Abdullah pile Muslim pile Qutaibah (wafat 276 H) berkata: “... Adapun Ashabul Hadits, senyatanya mereka mengejar kebenaran untuk sisi dimana bener setelah itu mengikutinya untuk tempatnya. Mereka mendekatkan diri pada Kristus Subhanahu wa Ta’ala hanya menyelusuri sunnah Rasul-Nya dan mengejar jejak-jejak setelah itu berita-beritanya (Hadits, blue. ), apik itu offline setelah itu di dalam laut, di dalam Timur dan di dalam Barat. Salah seorang untuk mereka (bahkan) mengadakan perjalanan dalam hanya berjalan kaki semata-mata akan mengejar 1 berita ataupun 1 hadits, biar día mengambilnya spontan untuk penukilnya (secara dialog langsung). Mereka terus menyaring setelah itu membahas kabar-kabar (riwayat-riwayat) tersebut hingga mereka memahami mana dimana shahih setelah itu mana yang tidak sesuai, dimana nasikh setelah itu dimana mansukh, setelah itu tahu siapa-siapa untuk kalangan fuqaha dimana menyelisihi kabar-kabar tersebut hanya pendapatnya (ra’yunya), lalu memperingatkan mereka. Akan demikian, Al-Haq dimana tadinya redup bagaikan bercahaya, dimana tadinya bercerai-berai bagaikan terkumpul. Demikian jua, orang-orang dimana tadinya menjauh untuk sunnah bagaikan terikat dengannya, dimana tadinya teledor bagaikan ingat padanya, setelah itu dimana dulunya berhukum hanya ucapan fulan pile fulan bagaikan berhukum hanya ucapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. ” (Ta’wil Mukhtalafil Hadits sewrius Muqaddimah)
Kristus telah memuliakan hadits setelah itu memuliakan golongannya
Imam Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban pile Muadz pile Ma’bad pile Considered that At-Tamimi (wafat 354 H) berkata: “…Kemudian Kristus menunjuk sekelompok orang untuk kalangan pengikut alur dimana apik sewrius menyelusuri sunnah setelah itu atsar akan menyediakan petunjuk pada mereka biar sering taat kepada-Nya. Kristus indahkan hati-hati mereka hanya keimanan, setelah itu membantu untuk lisan-lisan mereka Al-Bayan (keterangan), yakni mereka dimana menyingkap rambu-rambu Dien-Nya, menyelusuri sunnah-sunnah nabi-Nya hanya menelusuri jalan-jalan dimana panjang, mencampakkan family setelah itu negerinya, akan mengumpulkan sunnah-sunnah setelah itu menolak hawa nafsu (bid’ah). Mereka memperdalam sunnah hanya menjauhi ra’yu …” Kepada hasilnya, beliau mengatakan: “Hingga Kristus memelihara Dien di sini. melalui mereka akan kaum muslimin setelah itu melindunginya untuk rongrongan hacia pencela. Kristus menyebabkan mereka menjabat imam-imam (panutan-panutan) dimana menemukan petunjuk di dalam sekarnag berlaku perselisihan setelah itu menyebabkan mereka menjabat pelita malam di dalam kala berlaku fitnah. Hingga merekalah pewaris-pewaris hacia nabi setelah itu orang-orang seleksian... ” (Al-Ihsan 1/20-23)
Imam Abu Muhammad Al-Hasan Ibnu Abdurrahman pile Khalad Ar-Ramhurmuzi (wafat fish huner 360 H) berkata: “Allah telah memuliakan hadits setelah itu memuliakan golongannya (Ahlul Hadits). Kristus pula meninggikan kedudukannya setelah itu hukumnya di atas segala aliran. Didahulukannya ia (hadits) di atas semuanya ilmu dan diangkatnya nama-nama hacia pembawanya dimana memperhatikannya. Hingga jadilah mereka (Ahlul Hadits) inti agama setelah itu lahan bercahayanya hujjah. Teknik mereka tdk menemukan keutamaan setelah itu tdk berwewenang menemukan kedudukan banyak, sedangkan mereka adalah penjaga-penjaga Dien di sini. atas umatnya…” (Al-Muhadditsul Fashil 1-4)
Imam Abu Abdillah Muhammad pile Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi (wafat 405) berkata sehabis meriwayatkan hanya sanadnya 2 ucapan akan Ahlul Hadits (yang artinya): Umar pile Hafs pile Gayyats berkata: Aku mengenal ayahku waktu dikatakan kepadanya: “Tidaklah engkau menengok Ashabul Hadits setelah itu tentang dimana ada untuk mereka? ” Día berkata: “Mereka sebaik-baik penghuni bumi. ” Dan riwayat untuk Abu Bakar pile Ayyasy: “Sungguh aku berharap Pakar Hadits adalah sebaik-baik orang. ” Akhirnya beliau (Abu Abdullah Al-Hakim) berkata: “Keduanya telah bener yakni Ashabul Hadits adalah sebaik-baik orang. Teknik tdk demikian? Mereka telah mengorbankan kehidupan seluruhnya di dalam belakang mereka. Akhirnya menyebabkan penulisan menjabat makanan mereka, penelitian menjabat hidangan mereka, mengulang-ulang menjabat istirahat mereka... ” Dan hasilnya beliau mengatakan: “Maka akal-akal mereka dipenuhi hanya kelezatan pada sunnah. Hati-hati mereka diramaikan hanya keridhaan sewrius \ situasi. Kebahagiaan mereka adalah mempelajari sunnah. Hobi mereka adalah majelis-majelis ilmu. Kawan mereka adalah segala Ahlus Sunnah setelah itu musuh mereka adalah segala Ahlul Ilhad setelah itu Ahlul Bid’ah. ” (Ma’rifatu Ulumul Hadits 1-4)
Berkata Syaikh Rabi’ pile Hadi Al-Madkhali akan Ashabul Hadits: “Mereka adalah orang-orang dimana menjalani manhaj hacia shahabat setelah itu tabi’in, dimana menyelusuri mereka hanya ihsan sewrius berpegang hanya Kitab setelah itu Sunnah, setelah itu menggigit keduanya hanya geraham mereka, mendahulukan keduanya di atas semuanya ucapan setelah itu petunjuk, apa itu sewrius kendala akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, politik, ataukah sosial.
Renungan
Paket Umroh Bulan Desember 2015 kibat sebab itu, mereka adalah orang-orang dimana mantap sewrius dasar-dasar setelah itu cabang-cabang Dien di sini., pantas hanya tentang dimana Kristus turunkan setelah itu wahyukan pada Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam setelah itu hacia hamba-Nya. Mereka tegak sewrius dakwah, mengajak pada dimana demikian hanya sungguh-sungguh setelah itu bersih hanya tekad dimana kuat. Merekalah pembawa-pembawa ilmu Nabi shallallahu alaihi wa sallam setelah itu membersihkannya untuk penyelewengan orang-orang dimana melampaui batasan, untuk kedustaan-kedustaan orang-orang bathil setelah itu untuk takwil-takwilnya orang-orang bodoh. Oleh karena itu, mereka sering mengintai, memperhatikan setiap firqah-firqah dimana menyeleweng untuk manhaj Islam layaknya Jahmiyyah, Mu’tazilah, Khawarij, Rafidhah, Murji’ah, Qadariyyah, setelah itu setiap firqah dimana menyempal untuk manhaj Kristus di dalam setiap zaman setelah itu di dalam setiap lahan. Mereka tdk peduli hanya celaan orang-orang dimana mencela…“
Beliau juga hasilnya menyebut mereka menjabat golongan dimana buruan (Firqah Najiyah) dimana sering tegak hanya kebenaran setelah itu sering ditolong akibat Kristus Subhanahu wa Ta’ala (Thaifah Manshurah) akhirnya berkata: “Mereka, sehabis shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam hanya pimpinan mereka Al-Khulafa’ur Rasyidin, adalah hacia tabi’in. Di dalam antara tokoh-tokoh mereka adalah:
– Sa’id pile Musayyab (wafat sehabis noventa H)
– Urwah pile Zubair (wafat 94 H)
– Ali pile Husain Zainal Abidin (wafat 93 H)
– Muhammad Ibnul Hanafiyah (wafat 60 H)
– Ubaidillah pile Abdullah pile Umar (wafat 106 H)
– Al-Qasim pile Muhammad pile Muhammad pile Abu Bakar Ash-Shiddiq (wafat 106 H)
– Al-Hasan Al-Bashri (wafat one hundred ten H)
– Muhammad pile Sirrin (wafat 110)
– Umar pile Abdul Aziz (wafat explained H)
– Muhammad pile Syihab Az-Zuhri (wafat 125 H) setelah itu lain-lain.
Akhirnya di dalam antara tabi’ut tabi’in (pengikut tabi’in) tokoh-tokoh mereka adalah:
– Imam Malik (wafat 179 H)
– Al-Auza’i (wafat 198 H)
– Sufyan Ats-Tsauri (wafat 161 H)
– Sufyan pile Uyainah (wafat 198 H)
– Ismail pile Ulayyah (wafat 198 H)
– Al-Laits pile Sa’d (wafat one hundred seventy five H)
– Abu Hanifah An-Nu’man (wafat one hundred fifty H) setelah itu lain-lain.
Sehabis hacia tabi’ut tabi’in adalah pengikut mereka, di dalam antaranya:
– Abdullah pile Mubarak (wafat 181 H)
– Waqi’ pile Jarrah (wafat 197 H)
– Imam Muhammad pile Idris Asy-Syafi’i (wafat 204 H)
– Abdurrahman pile Mahdi (198 H)
– Yahya pile Considered that Al-Qattan (wafat 198 H)
– Affan pile Muslim (wafat 219 H) setelah itu lain-lain.
Akhirnya pengikut mereka dimana menjalani manhaj mereka di dalam antaranya:
– Imam Ahmad pile Hambal (wafat 241 H)
– Yahya pile Ma’in (wafat 233 H)
– Ali Ibnul Madini (wafat 234 H), setelah itu lain-lain.
Akhirnya, murid-murid mereka layaknya:
– Al-Bukhari (wafat 256 H)
– Muslim (wafat 261 H)
– Abu Hatim (wafat 277 H)
– Abu Zur’ah (wafat 264 H)
– Abu Dawud (wafat 275 H)
– At-Tirmidzi (wafat 279)
– An-Nasa’i (wafat 303 H), setelah itu lain-lain.
Kemudian, orang-orang keturunan selanjutnya dimana berjalan di dalam alur mereka adalah:
– Ibnu Jarir At-Thabari (wafat 310 H)
– Ibnul Khuzaimah (wafat 311 H)
– Ad-Daruquthni (wafat 385 H)
– Ibnu Abdil Barr (wafat 463 H)
– Abdul Ghani Al-Maqdisi setelah itu Ibnul Qudamah (wafat 620 H)
– Ibnu Shalih (wafat 743 H)
– Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H)
– Al-Muzzi (wafat 743 H)
– Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
– Ibnu Katsir (wafat 774)
– Dan ulama dimana seangkatan di dalam zaman mereka.
Akhirnya dimana setelahnya dimana menyelusuri jejak mereka sewrius berpegang hanya kitab setelah itu sunnah hingga hari di sini.. Mereka itulah dimana anda maksud hanya Ashabul Hadits.
Pembelaan Mereka terhadap Aqidah
Sebagaimana telah diterangkan di atas, mereka adalah pembawa ilmu untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mereka membelanya setelah itu membersihkannya untuk penyelewengan, kedustaan, setelah itu takwil-takwil Pakar Bid’ah.
Hingga, waktu nampak Pakar Bid’ah dimana mulailah yakni Khawarij, Ali radhiallahu anhu setelah itu hacia shahabat bangkit membantah mereka, akhirnya memerangi mereka setelah itu menempuh untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam riwayat-riwayat dimana menyuruh akan membunuh mereka setelah itu mengkhabarkan yakni membunuh mereka adalah sebaik-baik pendekatan diri pada Kristus. (Lihat Mawaqifus Shahabah ruse Fitnah Bab 7 juz 3 rum 191 akibat Doctor Muhammad Ahmazun)
Semasa Syiah nampak, Ali radhiallahu anhu mencambuk orang-orang dimana mengatakan dirinya alangkah baiknya daripada Abu Bakar setelah itu Umar hanya delapan puluh saat cambukan. Dan orang-orang ekstrim untuk kalangan mereka dimana mengangkat Ali hingga ke tahap Uluhiyyah (ketuhanan), dibakar hanya api. (lihat Fatawa Syaikhul Islam)
Demikian jua waktu hingga pada Abdullah pile Umar radhiallahu anhu berita akan suatu kaum dimana menafikan (menolak) takdir setelah itu mengatakan yakni berdasarkan mereka perkara di sini. berlaku sangat tertentu (kebetulan), beliau mengatakan pada pembawa berita tersebut: “Jika engkau berjumpa mereka, khabarkanlah untuk mereka yakni aku berlepas diri (bara`) untuk mereka setelah itu mereka berlepas diri dariku! Moitié dimana jiwaku ada di dalam tangan-Nya, apabila salah seorang mereka memiliki emas segunung Uhud, akhirnya diinfaqkan di dalam alur Kristus, Kristus tdk akan menerima daripadanya hingga día beriman hanya taqdir apik setelah itu buruknya. ” (HR. Muslim 1/36)
Imam Malik juga waktu ditanya akan masyarakat dimana mengatakan yakni Al-Qur`an itu makhluk, jadi beliau berkata: “Dia berdasarkan pendapat adalah kafir, bunuhlah día! ” Pun Ibnul Mubarak, Al-Laits pile Sa’d, Ibnu Uyainah, Hasyim, Ali pile Ashim, Hafs pile Gayats dan Waqi pile Jarrah sependapat dengannya. Pendapat dimana layaknya di sini. pula diriwayatkan untuk Imam Tsauri, Wahab pile Jarir setelah itu Yazid pile Harun. (Mereka semuanya mengatakan): orang-orang itu diminta akan taubat. Jika tdk mau, dipenggal kepala mereka. (Syarah Ushul I’tikad 494, Khalqu Af’alil Ibad rum veinticinco, Asy’ariyah akibat Al-Ajuri rum 79, setelah itu Syarhus Sunnah/Al-Baghawi 1/187)
Rabi’ pile Sulaiman Al-Muradi, shahabat Imam Syafi’i, berkata: “Ketika Haf Al-Fardi mengajak bicara Imam Syafi’i setelah itu día mengatakan Al-Qur`an itu makhluk, jadi Imam berkata kepadanya: ‘engkau telah kafir pada Kristus dimana maha Agung. ” Imam Malik sempat ditanya akan teknik istiwa` Kristus di atas ‘Arsy-Nya, jadi día mengatakan: “Istiwa` suah dipahami (maknanya), sedangkan bagaimananya tdk dipahami. Dan pertanyaan akan itu adalah bid’ah setelah itu aku tdk melihatmu kecuali Pakar Bid’ah! ” Akhirnya (orang dimana menanya itu) diperintahkan akan pergi dari setelah itu beliau menegaskan yakni senyatanya Kristus itu di dalam langit. Dan beliau pula sempat mengeluarkan seseorang untuk majelisnya disebabkan día seorang Murji’ah. (Syarah Ushul I’tiqad 664)
Considered that pile Amir berkata: “Al-Jahmiyyah amat jelek ucapannya daripada Yahudi setelah itu Nasrani. Yahudi setelah itu Nasrani setelah itu segala penganut agama (samawi) telah sepakat yakni Kristus Tabaraka wa Ta’ala di atas Arsy-Nya, tetapi mereka (Al-Jahmiyyah) mengatakan tdk ada sesuatu juga di atas Arsy. ” (Khalqu Af’alil Ibad rum 15)
Ibnul Mubarak berkata: “Kami tdk mengatakan layaknya ucapan Jahmiyyah yakni Día (Allah) itu di dalam bumi. Namun (kami katakan) Kristus di atas Arsy-Nya beristiwa. ” Semasa ditanyakan kepadanya: “Bagaimana anda mengenali Rabb anda? ” Beliau berkata: “Di atas Arsy… Sebenarnya kami bisa mengkisahkan ucapan Yahudi setelah itu Nasrani, tetapi kami tdk mampu akan mengkisahkan ucapan Jahmiyyah. ” (Khalqu Af’alil Ibad/Bukhari rum ten, As-Sunnah/Abdullah pile Ahmad pile Hambal 1/111 setelah itu Radd Alal Jahmiyyah/Ad-Darimi rum. 11 setelah itu 184)
Imam Bukhari berkata: “Aku telah menengok ucapan Yahudi, Nasrani setelah itu Majusi. Namun aku tdk menengok dimana amat sesat sewrius kekufuran selain mereka (Jahmiyah) setelah itu senyatanya aku menganggap bodoh siapa dimana tdk mengkafirkan mereka kecuali dimana tdk tahu kekufuran mereka. ” (Khalqu Af’alil Ibad rum 19)
Dikeluarkan akibat Baihaqi hanya sanad dimana apik untuk Al-Auza’i yakni día berkata: “Kami setelah itu segala tabi’in mengatakan yakni senyatanya Kristus di atas Arsy-Nya setelah itu kami beriman hanya sifat-sifat dimana diriwayatkan sewrius sunnah. ” Abul Qasim menyebutkan sanadnya hingga ke Muhammad pile Hasan As-Syaibani yakni día berkata: “Seluruh fuqaha (ulama) di dalam timur setelah itu di dalam barat telah sepakat atas keimanan pada Al-Qur`an setelah itu Al-Hadits dimana dibawa akibat rawi-rawi dimana tsiqah (terpercaya) untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan sifat-sifat Rabb Subhanahu wa Ta’ala minus tasybih (penyerupaan) setelah itu minus tafsir (takwil). Barangsiapa menafsirkan sesuatu daripadanya setelah itu mengucapkan layaknya ucapan Jahm (bin Sufyan), jadi día telah pergi dari untuk tentang dimana ada di dalam atasnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam setelah itu hacia shahabatnya, setelah itu día telah memisahkan diri untuk Al-Jama’ah disebabkan telah mensifati Kristus hanya sifat dimana tdk ada. ” (Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah 740)
Diriwayatkan akibat Ibnu Abi Hatim sewrius Manaqib Syafi’i untuk Yunus pile Abdul A’la: Aku mengenal Imam Syafi’i berkata: “Allah memiliki nama-nama setelah itu sifat-sifat dimana tdk seorangpun bisa menolaknya. Barangsiapa dimana menyelisihinya sehabis tetap (jelas) baginya hujjah, jadi día telah kafir. Adapun bilamana (menyelisihinya) sebelum tegaknya hujjah, jadi día dimaklumi disebabkan bodoh. Lantaran ilmu tentangnya tdk bisa dicapai hanya akal setelah itu mimpi. Ngak jua hanya pemikiran. Akibat sebab itu, kami menetapkan sifat-sifat di sini. setelah itu menafikan tasybih seperti Kristus menafikan untuk dirinya sendiri. ” (Lihat Fathul Bari 13/406-407)
Abu Isa Muhammad pile Isa At-Tirmidzi berkata sehabis meriwayatkan hadits akan Kristus menerima sedekah hanya tangan kanannya (muttafaqun alaih), katanya: “Tidak semata-mata 1 untuk Pakar Ilmu (ulama) dimana telah berkata akan hadits di sini. setelah itu dimana serupa hanya di sini. untuk riwayat-riwayat akan sifat-sifat Kristus layaknya turunnya Kristus tabaraka wa Ta’ala setiap malam ke langit kehidupan. Mereka keseluruhan mengatakan: Suah tetap riwayat-riwayat tentangnya, diimani dengannya, tdk menduga-duga setelah itu tdk mengatakan “bagaimana”. Demikian jua ucapan segala mahir ilmu untuk kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. ”
Demikianlah contoh ucapan-ucapan mereka sewrius melindungi setelah itu membela aqidah di sini. dimana bersumber untuk Al-Qur`an setelah itu Sunnah. Al-Khatib Al-Baghdadi rahimahullah menukil untuk Abu Hatim untuk Abdullah pile Dawud Al-Khuraibi yakni Ashabul Hadits setelah itu pembawa-pembawa ilmu adalah kepercayaan-kepercayaan Kristus atas Dien-Nya setelah itu penjaga-penjaga sunnah nabi-Nya, semasa mereka berilmu setelah itu beramal. Ditegaskan akibat Imam Ats-Tsauri rahimahullah: “Malaikat adalah penjaga-penjaga langit setelah itu Ashabul Hadits adalah penjaga-penjaga kehidupan. ” Ibnu Zurai’ rahimahullah pula menambahkan: “Setiap Dien memiliki pasukan berkuda. Hingga pasukan berkuda sewrius Dien di sini. adalah Ashabul Asanid (Ahlul Hadits). ” Mereka memang bener. Ashabul Hadits adalah pasukan inti sewrius Dien di sini.. Mereka membela setelah itu melindungi Dien untuk penyelewengan, kesesatan setelah itu kedustaan orang-orang munafiqin setelah itu Ahlul Bid’ah. Hampir semuanya Ashabul Hadits membuat kitab-kitab akan aqidah Ahlus Sunnah dan membantah aqidah setelah itu pemahaman-pemahaman bid’ah setelah itu sesat, apik itu fuqaha (ahli fiqih) mereka, mufasir (ahli tafsir) mereka dan segala ulama-ulama untuk kalangan mereka (Ahlul Hadits). Moga-moga Kristus menyediakan pahala kepada mereka hanya amalan-amalan mereka, setelah itu menyediakan pahala atas kerja keras mereka dimana hingga hari dirasakan keuntungannya akibat kaum muslimin hanya ilmu-ilmu dimana mereka tulis, riwayat-riwayat dimana mereka kumpulkan setelah itu hadits-hadits dimana mereka periksa.